Peranan teknologi informasi seperti internet terlihat dari peringkat pengguna internet di Indonesia yang mencapai 83,7 juta pengguna pada tahun 2014 (sumber:kompas.com kategori sorotan media 2014). Selain itu, teknologi dalam dunia pendidikan pun sangat berpengaruh besar bagi perubahan budaya belajar siswa, baik dalam kegiatan akademik sekolah maupun non akademik. Hadirnya teknologi diharapkan mampu memberikan peningkatan efektifitas kerja dan nilai tambah kinerja para stakeholder yang terlibat di sekolah secara umum, secara khusus mampu merubah budaya belajar siswa yang tidak terbatas ruang dan waktu serta mempunyai akses yang sangat luas. Dalam memenuhi salah satu standar perpu nomor 19 tahun 2015 tersebut selain guru, siswa juga diharapkan proaktif dalam proses pendidikan pembelajaran misalnya dengan cara menggunakan layanan pencarian Google. Penggunaan search engine Google oleh siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) sudah menjadi kebutuhan untuk menyelesaikan tugas belajar ataupun sebagai kumpulan informasi penunjang. Sebagai konsekuensi dari kebutuhan yang memberikan dampak luar biasa baik bagi siswa yang aktif maupun yang pasif dalam proses pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini memodelkan secara structural beberapa variabel dan indikator dampak penggunaan search engine Google (sumber belajar, intensitas pengguna, kualitas informasi) oleh siswa SMA (Sekolah Menengah Atas) dalam aktivitas belajarnya yang berkorelasi dengan motivasi belajar, serta motivasi belajar berkorelasi dengan prestasi belajar. Pengambilan data dengan cara kuisioner pada tiga sekolah yaitu SMA Assanadiyah Palembang, SMA Xaverius 3 Palembang dan SMA Xaverius 2 Palembang. Data primer kuisioner menggunakan skala likert (angka 1 sampai angka 5) yaitu mulai sangat tidak setuju sampai sangat setuju, menghasilkan persepsi siswa yang diambil secara acak pada siswa kelas X, XI, dan XII. Jumlah data yang diperoleh berjumlah 123 responden terdiri dari 30,9% laki-laki dan 69,1% perempuan. Selain itu data kelas X, XI dan XII masing-masing 8,6%, 57%, dan 34,4% diolah dengan aplikasi AMOS (Analysis Of Moment Structure) versi 22 untuk mendapatkan gambaran model structural beserta output dari hasil aplikasi, selain itu metode SEM (Structural Equation Model) untuk mendapatkan fit model structural yang nantinya dapat dilanjutkan untuk analisis selanjutnya.