Pemerintah Indonesia menargetkan di tahun 2025 kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi mencapai 10.000 MW. Namun kenyatannya sampai tahun 2014, kapasitas terpasang masih mencapai 1.739 MW. Dengan target tahun 2015 sebesar 4.000 MW, tahun 2016 sebesar 4.600 MW, dan tahun 2025 sebesar 10.000 MW maka wajar bila sebagian kalangan mulai menyangsikan target di tahun 2025 akan diraih. Penelitian ini mencoba untuk mengkaji kondisi pengembangan potensi energi panas bumi sebagai alternatif pembangkit listrik terbarukan dengan menggunakan pemodelan dan simulasi Sistem Dinamik. Kajian difokuskan bagaimana untuk meningkatkan kesuksesan proyek pemanfaatan potensi energi panas bumi berdasarkan aspek teknis, ekonomi, infrastruktur, geografis, dan sosial sehingga bisa meningkatkan perolehan kapasitas terpasang dan produksi listrik kedepannya. Pada penelitian ini telah berhasil dibuat model sistem pemanfaatan potensi energi panas bumi sebagai alternatif pembangkit energi listrik terbarukan. Berdasarkan hasil simulasi dengan proyeksi sampai tahun 2050, kondisi saat ini masih belum mampu untuk mencapai kapasitas terpasang panas bumi dengan terget 10.000 MW di tahun 2025. Telah dikembangkan empat skenario untuk meningkatkan kapasitas terpasang dan produksi listrik panas bumi meliputi meningkatkan kesuksesan lelang, meningkatkan kesuksesan investasi, mempercepat tahap produksi, dan meningkatkan kapasitas terpasang. Skenario terbaik adalah skenario meningkatkan kapasitas terpasang dengan meningkatkan harga jual listrik panas bumi dimana di tahun 2025 kapasitas terpasang mencapai 3.458 MW, sebesar 34.5% dari target dengan produksi listrik 13.263 GWh.