https://doi.org/10.24089/j.sisfo.2017.01.006
Keywords: Arsitektur Microservice,Docker,Software Refactoring,Kualitas Software,Resiliensi
Resilien berarti tahan/mampu beradaptasi terhadap perubahan maupun kesalahan/kerusakan infrastruktur. Pada penelitian sistem informasi, resilience sering dilihat sebagai nonfunctional requirements yang dapat dilihat dari unsur scalability, reliability, maintainability dan availability. Penelitian ini melanjutkan hasil penelitian sebelumnya, yaitu pengembangan software Open Source untuk manajemen asosiasi/keanggotaan, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas software pada aspek resiliensi nya. Software tersebut saat ini telah dipakai pada sistem manajemen anggota AISINDO (Asosiasi Profesi Sistem Informasi Indonesia). Lanjutan dari penelitian-penelitian tersebut berupa penyusunan model dan pembuatan proof of concept dari modifikasi arsitektur software yang terdistribusi, berbasis microservice dan Docker-container, untuk Resilient Information Systems. Dilakukan refactoring (penulisan ulang kode program) dari software hasil penelitian sebelumnya, dengan menggunakan model arsitektur software baru yang dihasilkan di penelitian ini. Hasil pengujian pada sistem yang telah dibuat, menunjukkan bahwa sistem dengan arsitektur yang diusulkan telah menunjukkan peningkatan kualitas pada aspek resiliensi, misalkan ketika beberapa node servive mengalami gangguan, sistem dapat tetap berjalan sebagaimana mestinya. Kontribusi penelitian ini yaitu implementasi microservice untuk studi kasus sistem manajemen asosiasi/keanggotaan, lalu mengevaluasi model tersebut setelah selesai pengerjaan refactoring software menjadi sistem yang berbasis microservices.